BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Suatu sistem stratifikasi dinamakan
tertutup manakala setiap anggota masyarakat tetap pada status yang sama dengan
orang tuanya, sedangkan dinamakan terbuka karena setiap anggota masyarakat
menduduki status berbeda dengan orang tuanya, bisa lebih tinggi atau lebih
rendah. Mobilitas Sosial yang disebut tadi berarti perpindahan status dalam
stratifikasi sosial. Banyak sebab yang dapat memungkinkan individu atau
kelompok berpindah status, pendidikan dan pekerjaan misalnya adalah salah satu
faktor yang mungkin dapat meyebabkan perpindahan status ini. Masih banyak
sebab-sebab lain dalam mobilitas sosial ini, namun yang menjadi pertanyaan saya
adalah kondisi dan atas dasar apa individu maupun kelompok melakukan
perpindahan status ini? Tetapi biarlah pertanyaan ini tetap menjadi pertanyaan.
Stratifikasi sosial digunakan untuk
menunjukan ketidaksamaan dalam masyarakat manusia. Seperti yang telah
disebutkan diatas bahwa banyak dimensi dalam stratifikasi sosial akan tetapi
tidak semua dimensi akan ditulis dalam makalah ini mengingat keterbatasan
pengetahuan saya soal hal ini. Namun beberapa stratifikasi yang menurut saya
penting akan saya tuliskan. Pertama, perbudakan seperti yang kita tahu
pada sistem seperti ini masyarakat di bagi menjadi dua pemilik budak dan budak.
Dimana seseorang atau kelompok orang dimiliki sebagai hak milik seseorang.
Namun hal ini sudah lama tidak berlaku lagi saat ini. Salah satu penyebab
adanyanya budak adalah perang. Dimana pihak yang kalah kemudian dijadikan
tawanan kerja paksa.. Kedua, kasta hal ini berhubungan dengan
kepercayaan bangsa India dimana mereka percaya terhadap reinkarnasi bahwa
manusia akan dilahirkan kembali, dan setiap orang wajib menjalani hidupnya
sesuai dengan kastanya, dan bagi mereka yang tidak menjalankan kewajiban sesuai
kastanya maka dalam kehidupan mendatang akan dilahirkan kembali didalam kasta
yang lebih rendah. Setiap orang dalam sistem kasta ini mendapatkan tingkatan
kastanya berdasarkan kasta keluarga mereka. Namun yang masih belum jelas disini
adalah atas dasar apa dan darimana keluarga mereka mendapatkan kedudukan dalam
kasta tersebut? Ketiga, Estates hal ini erat hubungannya dengan sistem
Feodal dimana kedudukan seseorang dinilai dari seberapa banyak dia memiliki
tanah. Tanah ini merupakan hadiah atau penghargaan untuk para raja-raja
bangsawaan atas dukungannya terhadap raja. Keempat, kelas ialah
pembagian masyarakat atas dasar kemampuan ekonomi yang tercermin dalam gaya hidupnya.
2.
Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini, akan dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
a)
Apa
pengertian dari stratifikasi sosial?
b)
Sifat
straifikasi Sosial?
c)
Bagaimana
stratifikasi sosial pada masyarakat kuno?
d)
Bagaimana
stratifikasi sosial pada masyarakat modern?
e)
Apa
dampak dari adanya stratifikasi sosial?
- Tujuan
- Mengetahui pengertian dari stratifikasi sosial.
- Mengetahui Stratifikasi tertutup dan terbuka
- Mengetahui stratifikasi sosial yang terjad pada masyarakat kuno.
- Mengetahui stratifikasi sosial yang terjadi pada masyarakat modern.
- Mengetahui dampak dari stratifikasi social.
BAB II
PEMBAHASAN
STRATIFKASI SOSIAL DALAM PENDIDIKAN
- Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata stratum yang
berarti strata atau lapisan dalam bentuk jamak. Pitirin A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi
sebagai pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
hierarkis. Sedangkan menurut Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan
menempatkan setiap individu pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas
yang dimiliki.
Stratifikasi
sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (vertikal), yakni pemisahan kedudukan anggota masyarakat ke dalam
tingkat-tingkat kelas pada masyarakat yang di wujudkan dengan adanya tingkatan
masyarakat dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Stratifikasi
sosial (Pelapisan sosial) sudah mulai dikenal sejak manusia menjalin kehidupan
bersama. Terbentuknya pelapisan sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia
berhubungan antara satu dengan yang lain secara teratur dan tersusun, baik secara
perorangan maupun kelompok. Pada masyarakat yang taraf
kebudayaannya masih sederhana, maka pelapisan yang terbentuk masih sedikit dan
terbatas, sedangkan masyarakat modern memiliki pelapisan sosial yang kompleks
dan tajam perbedaannya.
Stratifikasi
sosial akan membedakan warga masyarakat menurut kekuasaan dan pemilikan materi.
Kriteria ekonomi selalu berkaitan dengan aktivitas pekerjaan,
kepemilikan kekayaan, atau kedua-duanya. Dengan begitu, pendapatan, kekayaan, dan
pekerjaan akan membagi anggota masyarakat ke dalam beberapa stratifikasi atau kelas
ekonomi.
kepemilikan kekayaan, atau kedua-duanya. Dengan begitu, pendapatan, kekayaan, dan
pekerjaan akan membagi anggota masyarakat ke dalam beberapa stratifikasi atau kelas
ekonomi.
Dalam
stratifikasi sosial terdapat tiga kelas sosial, yaitu : Masyarakat yang terdiri
dari
kelas atas (upper class), Masyarakat yang terdiri kelas menengah (middle class) dan kelas
bawah (lower class). Orang-orang yang berada pada kelas bawah (lower) biasanya lebih
banyak (mayoritas) daripada di kelas menengah (middle) apalagi pada kelas atas (upper).
Semakin keatas semakin sedikit jumlah orang yang berada pada posisi kelas atas (upper
class).
kelas atas (upper class), Masyarakat yang terdiri kelas menengah (middle class) dan kelas
bawah (lower class). Orang-orang yang berada pada kelas bawah (lower) biasanya lebih
banyak (mayoritas) daripada di kelas menengah (middle) apalagi pada kelas atas (upper).
Semakin keatas semakin sedikit jumlah orang yang berada pada posisi kelas atas (upper
class).
2. Hubungan antara Pendidikan dengan Stratifikasi Sosial
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Pendidikan
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat
tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan
kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar
kebudayaan melewati generasi.
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Definisi
sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A.Sorokin bahwa pelapisan
sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam
masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap
lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah
tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang
ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa
tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan.
Dasar-dasar
pembentukan pelapisan social dan ukuran
atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan
sosial adalah sebagai berikut :
v
Ukuran kekayaan, seseorang yang memiliki
kekayaan paling banyak, ia akan
menempati pelapisan di atas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat dari bentuk
rumah, mobil pribadinya, cara berpakaian serta jenis bahan yang dipakai, kebiasaan atau cara berbelanja dan seterusnya.
menempati pelapisan di atas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat dari bentuk
rumah, mobil pribadinya, cara berpakaian serta jenis bahan yang dipakai, kebiasaan atau cara berbelanja dan seterusnya.
v
Ukuran kekuasaan, seseorang yang
memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar
akan menempati pelapisan yang tinggi dalam pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan.
v
Ukuran kehormatan, orang yang disegani dan
dihormati akan mendapat tempat atas
dalam sistem pelapisan sosial. Ukuran semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat yang masih tradisional. Misalnya, orangtua atau orang yang dianggap berjasa dalam masyarakat atau kelompoknya. Ukuran kehormatan biasanya lepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan kekuasaan.
dalam sistem pelapisan sosial. Ukuran semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat yang masih tradisional. Misalnya, orangtua atau orang yang dianggap berjasa dalam masyarakat atau kelompoknya. Ukuran kehormatan biasanya lepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan kekuasaan.
v
Ukuran ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan
digunakan sebagai salah satu faktor atau
dasar pembentukan pelapisan sosial didalam masyarakat yang menghargai ilmu
pengetahuan.
dasar pembentukan pelapisan sosial didalam masyarakat yang menghargai ilmu
pengetahuan.
3. Pengaruh Stratifikasi Sosial Dalam Pendidikan
a.
LapisanMasyarakat
Dalam masyarakat manapun bisa kita temui
berbagai golongan masyarakat yang pada praktiknya terdapat perbedaan tingkat
antara golongan satu dengan golongan yang lain. Adanya golongan yang berlapis-lapis
ini mengakibatkan terjadinya stratifikasi sosial baik itu secara ketat ataupun
lebih bersifat terbuka. Masyarakat yang menganut pelapisan sosial secara ketat tidak
memungkinkan adanya kenaikan tingkat bagi para warganya secara mudah.
Sebaliknya, dalam masyarakat yang menganut pelapisan sosial yang bersifat
terbuka warga yang bersangkutan bisa dengan leluasa naik atau bahkan turun dari
tingkat satu ke tingkat lainnya atas dasar faktor-faktor tertentu. Nasution
(1999) menyebutkan ada tiga metode yang bisa digunakan untuk menentukan
stratifikasi sosial dalam masyarakat yakni metode objektif, metode subjektif
dan metode reputasi.
- Metode Objektif
Berdasar metode ini stratifikasi sosial
ditentukan dengan menggunakan penilaian objektif antara lain terhadap jumlah pendapatan,
lama atau tinggi pendidikan dan jenis pekerjaan. Pada dasarnya kelas sosial
merupakan “suatu cara hidup”. Diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup
menurut cara hidup orang berkelas atas. Meskipun demikian jumlah uang sebanyak
apapun tidak menjamin segera mendapatkan status kelas sosial atas.
Jenis dan tinggi rendahnya pendidikan
mempengaruhi jenjang kelas sosial. Pendidikan bukan hanya sekadar memberim keterampilan
kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan dan
lain-lain. Pekerjaan merupakan aspek kelas sosial yang penting karena begitu
banyak segi kehidupan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan.
- Metode Subjektif
Dalam metode ini golongan sosial
dirumuskan menurut pandangan anggota masyarakat menilai dirinya dalam hierarki kedudukan
dalam masyarakat itu. Kebanyakan ahli sosiologi berpandangan bahwa kelas sosial
adalah suatu kenyataan, meskipun orang tidak sepenuhnya menyadari hal itu. Jika
demikian, apakah keanggotaan kelas sosial seseorang
ditentukan oleh perasaannya sendiri
bahwa ia termasuk dalam kelas sosial tertentu. Ataukah ditentukan oleh
pendapatan, pendidikan dan pekerjaan yang sebagian besar menentukannya, karena ketiga
faktor itulah yang menentukan sebagian besar cara hidup seseorang.
- Metode Reputasi
Dalam metode ini golongan sosial
dirumuskan menurut bagaimana anggota masyarakat menempatkan masing-masing dalam
stratifikasi masyarakat itu. Orang diberi kesempatan untuk memilih
golongan-golongan masyarakat yang telah teridentifikasi dalam suatu masyarakat.
b.
Kesadaran
Kelas
Kesadaran kelas merupakan salah satu
bentuk kesadaran sosial, suatu kesadaran diri dalam kaitannya dengan tingkatan sosial
seseorang. Dalam masyarakat berkelas, sehubungan dengan pemilikan dan
pencabutan hak, setiap pribadi termasuk ke dalam kelas sosial tertentu.
Pengenalan akan situasi dan tanggung jawab kelas seseorang disebut sebagai
“kesadaran kelas”.
Pada
umumnya di negara demokrasi orang sukar menerima adanya golongan-golongan
sosial masyarakat. Menurut undang-undang semua warga negara sama, hak dan
kewajiban sama perlakuan di hadapan undang-undang .
Dalam
keyataannya tidak dapat disangkal adanya perbedaan status sosial, baik yang
nampak atau yang tersembunyi. Biasanya tergambar dalam penyikapan orang miskin
kepada orang kaya, pegawai rendah kepada pegawai atas (atasannya) dan
penyikapan terhadap simbol-simbol kekayaan.
Pendidikan
bertujuan untuk membekali setiap anak didik agar dapat maju dan merubah taraf
dalam hidupnya untuk mencapai tingkat setinggi-tingginya. Akan tetapi sekolah
sendiri tidak mampu meniadakan batas-batas tingkatan atau lapisan sosial itu,
karena masih banyak yang memeliharanya atau bahkan mempertajamnya. Di mata
Weber ada dua tipe manusia yang ada di sekolah. Pertama, adalah mereka yang
disebut dengan “insider”, yaitu mereka yang memiliki status budaya yang
diperoleh dari tata nilai dan berbagai proses pengalaman di sekolah itu
sendiri. Kedua, adalah mereka yang disebut dengan “outsider”,
yaitu mereka yang memiliki banyak kendala untuk bisa menjadi manusia berhasil
di sekolah .
Pendidikan
tidak bisa dipisahkan dari realitas sosial dan jika demikian keadaanya, maka
timbulah pertanyaan: “apakah lembaga sekolah harus mempertimbangkan
perbedaan itu dalam kurikulumnya?”.
Artinya, memberikan pendidikan bagi setiap golongan masyarakat sesuai dengan
status sosial dan kebutuhan masing-masing golongannya. Maka dengan spontanitas
kita akan keberatan menerima itu, karena kita berfikir pendidikan itu harus demokratis
dan meniadakan diskriminasi dalam pembelajaran, meskipun disana sini
masih kental praktek stratifikasi dalam dunia pendidikan.
Dalam
masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan atau pendidikan, orang yang
memiliki keahlian atau profesionalitas akan mendapatkan penghargaan yang lebih
besar dibanding orang yang tidak memiliki keahlian dan berpendidikan rendah
ataupun buta huruf. Mereka yang termasuk golongan ini adalah para peneliti,
cendekiawan atau dosen, dokter, hakim, para atlet dan sebagainya.
Menurut Robert MZ. Lawang.[1] Pelapisan sosilal merupakan penggolongan orang –orang dalam
suatu sistam sosial tertentu secara hierarki menurut dimensi kekuasaan,
privelese, dan prestise. Jadi stratifikasi sosial adalah perbedaan yang terjadi
baik disengaja atau tidak dalam masyarakat secara vertikal. Stratifikasi sosial
terjadi karena ada sesuatu yang dihargai dalam masyarakat, misalnya: harta,
kekayaan, ilmu pengetahuan, kesalehan, keturunan dan lain sebagainya.
Stratifikasi sosial akan selalu ada selama dalam masyarakat terdapat sesuatu
yang dihargai.[2]
Stratifikasi sosial akan menimbulkan
kelas sosial, dimana setiap anggota masyarakat akan menempati kelas sosial
sesuai dengan kriteri yang mereka miliki. Kelas sosial adalah golongan yang
terbentuk karen adanya perbedaan kedudukan tinggi dan rendah, dan karena adanya
rasa segolongan dalam kelas tersebut masing-masing, sehingga kelas yang satu
dapat dibedakan dari kelas yang lain. [3] Adapun stratifikasi sosial pada
masyarakat kuno dan modern berbeda karena kriteria sesuatu yang dihargai juga
berbeda
- Sifat Stratifikasi Sosial
v Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi jenis ini ditandai
dengan sulitnya anggota dari setiap strata untuk naik ke strata lebih tinggi,
contoh kasta.
v Statifikasi Sosial Terbuka
Statifikasi
sosial terbuka. Kemungkinan untuk masuk ke strata yang lebih tinggi besar.
v Statifikasi Sosial Campuran
Statifikasi
sosial campuran. Percampuran antara kedua jenis stratifikasi, biasanya dialami
oleh orang yang bermigrasi ke tempat dari stratifikasi sosial tertutup ke
stratifikasi sosial terbuka.
- Stratifikasi Sosial Pada Masyarakat Kuno
Masyarakat kuno sering disamakan
dengan masyarakat pra-industri yang dalam hal ini dilekatkan dengan masyarakat
pedesaan. Menurut Riedfeld (dalam Sosiologi 2 untuk SMU), masyarakat kuno
(pra-industri) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Agak rendah pengetahuan dan teknologinya
- Komunitasnya kecil
- Belum benyak mengenal pembagian kerja dan spesialisasi
- Masih tidak banyak diferensiasi social
- Tidak banyak heterogenitas
- Adanya ciri-ciri orde moral, yaitu sebuah prinsip yang mengikat mekanisme masyarakat
- Stratifikasi Sosial Pada Masyarakat Modern
Masyarakat modern sering disebut
dengan masyarakat industri yang juga sering dilekatkan dengan masyarakat kota. Adapun ciri-ciri
masyarakat modern adalah sebagai berikut:
- Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi
- Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dan suasana saling mempengaruhi, kecuali penjelasan penemuan rahasia
- Kepercayaan pada manfaat IPTEK sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Masyarakat tergolong pada macam-macam profesi serta keahlian masing masing tingkat pendidikan formal yang tinggi dan merata.
- Hukum tertulis secara sangat kompleks
- Hampir seluruh ekonomi adalah ekomomi pasar ( Selo Soemardjan dalam Sosiologi 2 untuk SMU)
- Dampak Stratifikasi Sosial pada Kehidupan Masyarakat
Pengaruh
atau dampak stratifikasi sosial pada kehidupan masyarakat sangat besar dan
berpengaruh. Karena dengan kelas sosial yang ada akan menyediakan masyarakat
dengan apa yang mereka butuhkan. Stratifikasi sosial dalam masyarakat
digambarkan mengerucut atau seperti piramida, hal ini disebabkan semakin tinggi
kelas sosial, semakin sedikit pula jumlah yang menempatinya.
- Adapun dampak stratifikasi
sosial pada dalam kehidupan masyarakat adalah:
Orang yang menduduki kelas sosial yang berbeda akan memiliki kekuasaan, privelese, dan prestise yang bebeda pula, dalam artian akan menciptakan sebuah perbedaan status sosial. - Kemungkinan timbulnya proses sosial yang disosiatif berupa persaingan, kontravensi, maupun konflik.
- Penyimpangan perilaku karena kegagalan atau ketidak mampuan mencapai posisi tertentu.
- Kejahatan tersebut dapat berupa alkoholisme, korupsi, kenakalan remaja dan lain sebagainya
- Konsentrasi elite status, yaitu pemusatan kedudukan yang penting pada golongan tertentu,
- misalnya kolusi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan bab II dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
Stratifikasi sosial adalah pembedaan
masyarakat dalam kelas-kelas secara bertingkat Stratifikasi sosial ada karena
terdapat sesuatu yang dihargai. Stratifikasi sosial pada masyarakat kuno dan
masyarakat modern berbeda karena perbedaan kriteria sosial yang digunakan. Stratifikasi
sosial pada masyarakat kuno didasarkan atas Stratifikasi sosial pada masyarakat
modern didasarkan atas. Dampak dari stratifikasi sosial sangat besar karena
pada kelas sosial yang ada akan menyediakan masyarakat dengan kebutuhan yang
mereka butuhkan.
Pendidikan
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat
tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan
kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar
kebudayaan melewati generasi.
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
DAFTAR PUSTAKA
Maftuh, bunyamin dan yadi ruyadi. 1996. Sosiologi 2 untuk SMU. Bandung: Ganeca Exact.
Http:// sosionamche. Blogspot. Com.
Http:// zuryawanisvandiar. Blogspot.
Com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar