BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perencanaan adalah proses menetapkan
keputusan yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai , sumber-sumber
yang akan diberdayakan, dan teknik/metode yang dipilih secara tepat untuk
melaksanakan tindakan selama kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan sistem
pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan bermutu.
Fungsi
perencanaan secara umum meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai,
bagaimana cara mencapainya, berapa waktu yang akan dibutuhkan, berapa orang
yang diperlukan dan berapa biayanya.
Melalui
perencanaan yang telah dibuat, dapat terbayangkan tujuan yang ingin dicapai,
aktivitas atau proses yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, saran dan
fasilitas yang diperlukan, hasil yang akan didapat, bahkan faktor kendala
maupun unsur pendukung juga sudah dapat diantisipasi.
Dalam setiap kegiatan tentu lebih baik bila
didahului dengan penyusunan suatu rencana, sehingga apa yang diinginkan
dapat terlaksana dengan baik serta hasil
yang diperoleh akan baik pula. Membuat
perencanaan untuk mengoperasionalkan strategi yang sudah dimiliki dan
diterjemahkan ke dalam realisasi kegiatan
dalam proses implementasi adalah bagian dari penyusunan rencana kegiatan
operasional.
B. Rumusan
Masalah
1.
Pengertian rencana kegiatan
2.
Tujuan rencana kegiatan
3.
Langkah-langkah rencana kegiatan
4.
Rencana kegiatan yang baik
C. Tujuan
Tujuan
dari pembahasan Rancangan Kegiatan Pembelajaran ini ialah agar kita kelak untuk
menjadi calon guru kita tahu dan paham apa-apa saja program kegiatan yang akan
kita berikan kepada siswa sebelum kita mulai untuk mengajar.
Terlepas
dari semu itu kita juga tahu tentang bagaimana rancangan kegiatan pembelajaran
itu sendiri, khususnya untuk pemakalah dan umumnya untuk para mahasiswa/i.
BAB II
PEMBAHASAN
RANCANGAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Pengertian Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Perencanaan atau
rancangan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang
akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang akan
ditentukan (Gaffar,1987). Perencanaan merupakan proses penetapan dan
pemanfaatan sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang
kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan.
Rencana
kegiatan operasional adalah cara spesifik yang akan ditempuh untuk mencapai
sasaran kegiatan. Rencana kegiatan ini
dapat memiliki bentuk sebagai berikut:
1.
Rangkaian
sasaran yang lebih spesifik dengan jangka waktu yang lebih pendek.
2.
Rangkaian
kegiatan yang saling terkait akibat dipilihnya suatu alternatif intervensi.
3.
Rencana
kegiatan operasional memiliki jangka waktu spesifik, kebutuhan sumber daya yang
spesifik dan akontabilitas untuk setiap tahapannya.
Proses pembelajaran adalah proses yang konstitusional, artinya harus
berbasis kepadakondisi objektif dan perkembangan siswa baik secara kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Sejalan dengan tujuan instruksional yang dirumuskan, kegiatan pembelajaran tersebut sebagai
berikut :
a.
Peran guru dalam memahami
siswa sebagai dasar pembelajaran
b.
Peran guru dalam pengembangan
rancangan pembelajaran
c.
Peran guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dan manajement kelas
d.
Peran guru dalam melaksanakan
evaluasi hasil pembelajaran
- Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Secara
operasional kegiatan pembelajaran yang tertuang di dalam satuan pelajaran
diartikan sebagai sejumlah waktu yang dirancang untuk mengajari siswa suatu topik sederhana, bisa berupa konsep, keterampilan, proses, diskusi
singkat tentang cerita pendek, atau suatu bagian dan novel. Kata sederhana
mengandung arti bahwa
setiap satuan pelajaran adalah hanya satu dan rangkaian satuan-satuan pelajaran yang saling terkait dan bekerja
sama membantu siswa memahami hal-hal yang lebib kompleks. Sebagai contoh, sebelum siswa menguasai konsep tentang sejarah rakyat Aceh dalam melawan dan mengusir penjajah Belanda, terlebih dulu
perlu tahu dan paham tentang hubungan Aceh
dan negara Republik indonesia dan letak Aceh secara geografis.
Setiap
kegiatan pembelajaran dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu:kegiatan
awal, kegiatan inti, dan penutup.
Ø
Kegiatan awal
Pada saat Anda
memperkenailkan topik baru kepada siswa, perlu diingat bahwa siswa harus
dibantu memahami topik itu dalam konteks keseluruhan pengajaran.
Bagian pengantar dan satuan pelajaran dapat membantu siswa dalam hal-hal berikut.
1. Mengaitkan hal-hal yang sudah dipelajari dengan hal-hal baru. Pengantar satuan
pengajaran dapat diisi dengan mengingatkan kembali pengetahuan awaldan mengaitkannya dengan informasi baru sehingga
pengetahuan awal itudapat menjadi alat yang bermakna bagi proses
belajarbaru.2)Memberi kesempatan path siswa
untuk memahami topik secara keseluruhansebelum mempelajari hal-hal yang
terkandung dalam topik secara detail.Pemahaman ini dikembangkan melalui
penyiapan penata awal (advanceorganizer),
yaitu suatu cakupan rumusan yang memungkinkan siswamengetahui informasi
apa yang penting sebelum pembelajaran dimulai.3)Menumbuhkan
hasrat ingin tahu siswa dan merangsang perhatian dan hasrat belajar
siswa secara berkelanjutan.4)Menyadarkan
siswa akan apa yang diharapkan guru dan siswa dalam atauselama pembahasan topik tersebut, di samping
menyampaikan tujuan pembelajran.
B. Rancangan untuk kegiatan intipembelajaranBanyak ragam
konsep dan pemikiran tentang bagaimana proses dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Ada yang melihat
sebagai suatu “Siklus Pelajaran”yang mengorganisasikan kegiatan mengajar
ke dalam aspek-aspek rangkaian arahkegiatan guru (Hunter, :1984). Ada yang
merumuskan ke dalam langkah-langkahterstrktur
misalnya Posenshine dan Stevens (1986). Ada pula yang menekankankepada model (Joyce dan Weil, 1986) yang tidak
sependapat dengan adanyalangka.h-langkah sistematis dan standar di dalam
poses pembelajaran.29
Ini berarti bahwa banyak ragam
rancangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan yang beraneka ragam pula.Walaupun demikien kegiatan pembelajaran dikehendaki mampu menumbuhkandan
niengembangkan hal-hal benikut mi.1)Mengantarkan
siswa kepada informasi atau keterampilan baru.2)Mendorong siswa untuk mengkaji
ulang atau menafsirkan ulang informasiatau keterampilan yang sudah
dipelajari sebelumnya.3)Memungkinkan siswa
mampu melihat kekurangan pada proses belajar sebelumnya dan mengisi
kekurangan itu.4)Mendorong siswa untuk
mengembangkan atau mmperkuat prosesprosesfisik, kognitif, sosial, maupun
afektif.5)Mendorong siswa untuk
menghasilkan, mengorganisasikan danmenyatakan informasi baru itu dalam
cara-cara yang kreatif.6)Mendorong siswa
untuk memperkii-akan dan memilcirkan gagasan yang belum
dikembangkan serta masalah yang belum terpecahkan.Tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan menjadi pandahuluan bagi Andadalam
memikirkan keseluruhan proses pembelajaran, memutuskan basil yang paling
penting yang harus dicapai, mengaitkan tujuan pembelajaran dengan
tujuankürikulum. Kegiatan pembelajaran adalah tugas-tugas akademik yang
mendorongsiswa berunjuk kerja ke ahali pencapaian tujuan pembelajaran yang
dikehendaki.Kegiatan adalah apa yang dilakukan siswa, bukan apa yang dilakukan
guru, sebab belajar bergantung kepada
apa yang ada dalam pikiran siswa. Guru dapatmemberikan kuliah yang
cemerlang, melaku.kan simulasi dan demonstrasi, tetapi jika kegiatan guru itu tidak di persepsi siswa sebagai sesuatu
yang bermakna,maka sesunggubnya tidak terjadi proses belajar.Sebagai contoh, jika Anda akan mengajarkan suatu
konsep ilmiah tentang“rotasi” kepada siswa Anda, Anda dapat merumuskan untuk
menugaskan siswamencari sepuluh definisi dan penjelasan, membaca definisi
rotasi, melakukangerakan fisik yang
menunjukkan rotasi, rnengárnati sesuatu objek yangdirotasikan dan sebagaitya. Dalam semua
kemungkinan tersebut kegiatan siswamenjadi hal yang utama,. walaupun Anda
sebagai guru tetap memiliki tanggung30
jawab untuk bicara, nielengkapi
dan menyiapkan kegiatan, menata, danmerancang
observasi. Memusatkan kegiatan kepada apa yang dilakulcan akanmembuat mereka
lebih mudah dalam memahami apa yang Anda harapkan danmembuat Anda lebih mudah dalam memonitor respons siswa terhadap pembelajaran
yang Anda lakukan.Cara monitoring yang
paling banyakdigunakan ialah bertanya kepada siswatentang isi dan kegiatan. pembelajaran. Jika Anda
menggunakan cara ajukan pertanyaan
kepada kelas tetapitentukan siswa mana yang harus menjawab pertanyaan
dan sebaiknva tidak menunggu siswa yang sukarela.Cara ini akan membantu Anda mengetahui siapa-siapa yang
memerlukan pembelajaran lebih lanjut. Cara mi juga akan memungkinkan siswa
lainmelakukan penilaian din terutama bagi siswa yang tidak yakin akan
jawabannya.Strategi monitoring lain yang digunakan ialah mengajukan pertanyaan
kepadakelas, dan seluruh siswa memberikan jawaban secara tertulis. Cara lain
yang bisadigunakain ialah mengobservasi
kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Cara ini biasanya
menghendaki siswa untuk belajar sendiri atara bersama-sama.Cara observasi maupun bertanya memungkinkan guru
memandu siswakembali mempelajari tugas sebelumnya jika dipandang perlu,
menjawab pertanyaan pada saat mengelilingi kelas, mengidentifikasikan
siswa yangmengalami hambatan,
memberikan bantuan kepada siswa baik dengan cararnerujuknya kepada siswa
lain maupun Anda lakukan sendiri.
C. Kegiatan penutupPada kegiatan penutup, guru
membimbing siswa untuk merumuskan ikhtisar yang
bertjuan untuk:1)mengkaji ulang butir-butir
penting dan isi dan kegiatan pembelajaran;2)memungkinkan siswa merefleksikan pembelajaran dan menggambarkankumpulan
dan pengalaman pembelajaran; serta3)memberikan
gambaran tentang pembelajaran yang akan datang.
C. Unsur-Unsur
Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Secara umum rencana kegiatan menganndung
unsur-unsur:
1. Tahapan
atau rencana kegiatan spesifik yang harus dilakukan.
2. Adanya
orang yang bertanggung jawab agar setiap tahap atau tindakan dapat diselesaikan
dengan baik.
3. Jadual
untuk menjalankan setiap tahapan atau tindakan
4. Sumber
daya yang perlu dialokasikan agar tahapan atau tindakan tersebut dapat
diselesaikan dengan baik
5. Adanya
mekanisme umpan balik untuk memantau setiap tahapan atau tindakan.
D. Tujuan Rancangan Kegiatan Pembelajaran
- Mengidentifikasi apa yang harus dilakukan
- Menguji dan membuktikan bahwa:
a. Sasaran
dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah dijadualkan
b. Adanya
kemampuan untuk mencapai sasaran
c. Sumber
daya yang dibutuhkan dapat diperoleh
d. Semua
informasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran dapat diperoleh
e. Adanya beberapa alternatif yang harus diperhatikan.
- Berperan sebagai media komunikasi
a. Hal
ini menjadi lebih penting apabila berbagai unit dalam organisasi memiliki peran
yang berbeda dalam pencapaian
b. Dapat
memotivasi pihak yang berkepentingan dalam pencapaian sasaran.
E. Langkah-Langkah
Membuat Rencana Kegiatan
Pembelajaran
Selanjutnya
kita membahas bagaimana suatu rancangan pembelajaran kelas, yang mencakup rancangan
jangka pendek yang disebut dengan satuan acara pelajaran
dan rancangan jangka panjang yang disebut dengan rencana unit pengajaran dikembangkan. Kegiatan dalam
menyusun rancangan-rancangan iniakan mencakup :
Ø Analisis kurikulum
Secara fisik, kurikulum dituangkan dalam suatu dokumen yang padaintinya
menggambarkan cakupan bahan yang harus diajarkan dalam tingkatan kelas dan kurun waktu tertentu. Kurikulum dalam
bentuk dokumen semacam ini merupakan kurikulum ideal atau kurikulum yang
diharapkan (ideal or expected curiculum). Di dalam praktek seorang guru dituntut untuk
mengartikulasikan kurikulum ke dalam ragam dan rentang pengalaman belajar peserta didik. Artikulasi dan
implementasi kurikulum yang ideal tadi akan sangat bersifat kontekstual dan
bergantung kepada kondisi objektif guru maupun peserta didik.
Suatu
kurikulum atau lingkup pelajaran dirancang dan disusun atas suatu asumsi tak tertulis tentang pengetahuan dan
keterampilan yang menyangkut pengetahuan siswa sebelumnya.
Dalam konteks pembelajaran asumsi tak tertulis tadi perlu diklasifikasi dan dieksplisitkan
sehingga menjadi titik tolak memulai pembelajaran. Benyamin Bloom (1976) mengembangkan suatu teori
yang menjelaskan mengapa
unjuk kerja siswa berbeda atas tugas-tugas pembelajaran (learning tasks)yang
diperhadapkan kepadanya.
Ø Penyiapan
tujuan intruksional
Ø Kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan
Ø Perencanaan evaluasi
Adapun langkah-langkah
lainnya meliputi:
- Menentukan rangkaian kegiatan yang paling sesuai untuk sasaran
- Menjabarkan rangkaian kegiatan untuk menjadi beberapa tahapan. Setiap tahapan harus berfokus pada hasil spesifik yang lebih kecil dalam jangka waktu yang lebih pendek untuk unit-unit yang lebih kecil
- Untuk setiap tahapan tersebut harus ditentukan:
a. Siapa
yang harus bertanggung jawab dan memiliki akuntabilitas
untuk mendapatkan hasil yang diharapkan?
b. Kapan dimulai dan berakhirnya setiap tahapan kegiatan
c. Bagaimana dan kapan organisasi dapat mengetahui bila
terjadi penyimpangan pada rencana kegiatan.
- Bersama-sama dengan pihak yang berkepentingan menguji dan melakukan rencana kegiatan untuk mendapatkan kesepakatan dan dukungan.
F. Beberapa
Kriteria Rencana Kegiatan yang Baik
1.
Spesific (spesifik) :
Rencana kegiatan harus
spesifik dan berkaitan dengan keadaan-keadaan yang ingin dirubah. Rencana
kegiatan anda perlu penjelasan secara pasti berapa kolega yang anda
butuhkan, siapa mereka, dan bagaimana dan kapan anda
mengkomunikasi-kannya.
2.
Measurable (terukur) :
Rencana anda harus dapat menunjukkan apa
yang sesungguhnya telah anda capai.
3.
Attainable/achievable
(dapat dicapai) :
Rencana
kegiatan anda harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk akal. Ini berarti
bahwa rencana tersebut harus sederhana tetapi efektif, tidak harus membutuhkan
anggaran yang besar. Jika anda
mendapat dana maka anda harus mendesain sebuah rencana kegiatan yang sesuai
dengan anggaran yang tersedia.
4.
Relevant :
Rencana kegiatan anda harus mengambil pelajaran kursus singkat anda dan menerapkannya kembali
di tempat kerja anda. Secara alamiah anda tidak akan bisa
menerapkan semua yang telah anda pelajari di tempat kerja anda. Anda perlu
menghabiskan waktu beberapa saat dalam berfikir tentang pelajaran yang paling
diperlukan atau relevan dengan anda, organisasi anda dan pengawas atau
pelanggan.
5.
Timely (sesuai waktu) :
Rencana kegiatan anda harus merupakan
sesuatu yang dibutuhkan sekarang atau sesuatu yang segera anda butuhkan.
Hindari memilih topik yang akan diperlukan dalam waktu dua (2) tahun mendatang.
Rencana yang Efektif
Berisi :
1. Tujuan
yang objektif.
2.
Langkah-langkah
kegiatannya jelas dan lengkap.
3. Kegiatan
dirancang dengan tepat.
4. Waktu
memulai dan berakhir ditentukan untuk masing-masing kegiatan.
5. Identifikasi
siapa yang bertanggung jawab untuk masing-masing kegiatan.
6. Identifikasi
sumber-sumber kunci (orang lain) untuk mencapai masing-masing kegiatan.
7. Tentukan
tempat, bila perlu untuk masing-masing kegiatan sehingga tujuan tercapai.
BAB III
KESIMPULAN
Sebelum
melakukan suatu kegiatan penting untuk menyusun perencanaan agar tujuan dari
kegiatan yang dilakukan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
menyusun rencana kegiatan operasional harus diperhatikan hal-hal seperti,
unsur-unsur yang terdapat di dalamnya dan langkah-langkah yang harus dilalui
dalam penyusunan rencana kegiatan tersebut. Rencana kegiatan yang baik harus
memenuhi kriteria rencana kegiatan
seperti; spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dengan masalah yang
ingin diatasi dan mempunyai jangka waktu tertentu dalam pelaksanaannya. Dan
agar rencana kegiatan operasional dapat efektif maka perlu diperhatikan beberapa
hal penting seperti tujuan yang obyektif, langkah-langkah yang jelas, rancangan
kegiatan yang tepat, waktu, penanggung jawab, sumber-sumber kunci dan lokasi.
Pemahaman Anda tentang isi pelajaran dan waktu yang tersedia, menjadilandasan bagi pengembangan dan perumusam tujuan pembelajaran. Ada dua tujuan pembelajaran. Pertama,
tujuan keperilakuan, rumusan lujuan yang adadalam
bentuk perilaku siswa yang dapat diobservasi, diukur, dan diuji bahwasiswa
sudah menguasai dengan baik perilaku yang harus dicapai secara khusus. Kedua, tujuan
pemecahan masalah, merumuskan pembelajaran siswa dalam proses untuk menggunakan pikiran melalui pengkajian isu yang tak
memiliki pemecahan spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Engkoswara
dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan.
2010. Bandung: CV. Alfabeta
Ivor
K. Davies. Pengelolaan Belajar. 1991.
Jakarta: CV. Rajawali Pers
Reostiyah.
Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. 1994.
Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar