hujan salju

Jumat, 18 Mei 2012

Rancangan Kegiatan Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar  Belakang Masalah
            Perencanaan adalah proses menetapkan keputusan yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai , sumber-sumber yang akan diberdayakan, dan teknik/metode yang dipilih secara tepat untuk melaksanakan tindakan selama kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan sistem pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan bermutu.
            Fungsi perencanaan secara umum meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, berapa waktu yang akan dibutuhkan, berapa orang yang diperlukan dan berapa biayanya.
Melalui perencanaan yang telah dibuat, dapat terbayangkan tujuan yang ingin dicapai, aktivitas atau proses yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, saran dan fasilitas yang diperlukan, hasil yang akan didapat, bahkan faktor kendala maupun unsur pendukung juga sudah dapat diantisipasi.
            Dalam setiap kegiatan tentu lebih baik bila didahului dengan penyusunan suatu rencana, sehingga apa yang diinginkan dapat  terlaksana dengan baik serta hasil yang diperoleh  akan baik pula. Membuat perencanaan untuk mengoperasionalkan strategi yang sudah dimiliki dan diterjemahkan ke dalam realisasi kegiatan  dalam proses implementasi adalah bagian dari penyusunan rencana kegiatan operasional.
B.   Rumusan Masalah
1.      Pengertian rencana kegiatan
2.      Tujuan rencana kegiatan
3.      Langkah-langkah rencana kegiatan
4.      Rencana kegiatan yang baik



C.   Tujuan
Tujuan dari pembahasan Rancangan Kegiatan Pembelajaran ini ialah agar kita kelak untuk menjadi calon guru kita tahu dan paham apa-apa saja program kegiatan yang akan kita berikan kepada siswa sebelum kita mulai untuk mengajar.
Terlepas dari semu itu kita juga tahu tentang bagaimana rancangan kegiatan pembelajaran itu sendiri, khususnya untuk pemakalah dan umumnya untuk para mahasiswa/i.
BAB II
PEMBAHASAN
RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A.    Pengertian Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Perencanaan atau rancangan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang akan ditentukan (Gaffar,1987). Perencanaan merupakan proses penetapan dan pemanfaatan sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Rencana kegiatan operasional adalah cara spesifik yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan.  Rencana kegiatan ini dapat memiliki bentuk sebagai berikut:
1.      Rangkaian sasaran yang lebih spesifik dengan jangka waktu yang lebih pendek.
2.      Rangkaian kegiatan yang saling terkait akibat dipilihnya suatu alternatif intervensi.
3.      Rencana kegiatan operasional memiliki jangka waktu spesifik, kebutuhan sumber daya yang spesifik dan akontabilitas untuk setiap tahapannya.

Proses pembelajaran adalah proses yang konstitusional, artinya harus berbasis kepadakondisi objektif dan perkembangan siswa baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Sejalan dengan tujuan instruksional yang dirumuskan, kegiatan pembelajaran tersebut sebagai berikut :
a.       Peran guru dalam memahami siswa sebagai dasar pembelajaran
b.      Peran guru dalam pengembangan rancangan pembelajaran
c.       Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan manajement kelas
d.      Peran guru dalam melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran

  1. Rancangan Kegiatan Pembelajaran

Secara operasional kegiatan pembelajaran yang tertuang di dalam satuan pelajaran diartikan sebagai sejumlah waktu yang dirancang untuk mengajari siswa suatu topik sederhana, bisa berupa konsep, keterampilan, proses, diskusi singkat tentang cerita pendek, atau suatu bagian dan novel. Kata sederhana mengandung arti bahwa setiap satuan pelajaran adalah hanya satu dan rangkaian satuan-satuan pelajaran yang saling terkait dan bekerja sama membantu siswa memahami hal-hal yang lebib kompleks. Sebagai contoh, sebelum siswa menguasai konsep tentang sejarah rakyat Aceh dalam melawan dan mengusir penjajah Belanda, terlebih dulu perlu tahu dan paham tentang hubungan Aceh dan negara Republik indonesia dan letak Aceh secara geografis. 
Setiap kegiatan pembelajaran dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu:kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup.
Ø  Kegiatan awal
Pada saat Anda memperkenailkan topik baru kepada siswa, perlu diingat bahwa siswa harus dibantu memahami topik itu dalam konteks keseluruhan pengajaran. Bagian pengantar dan satuan pelajaran dapat membantu siswa dalam hal-hal berikut.
1. Mengaitkan hal-hal yang sudah dipelajari dengan hal-hal baru. Pengantar satuan pengajaran dapat diisi dengan mengingatkan kembali pengetahuan awaldan mengaitkannya dengan informasi baru sehingga pengetahuan awal itudapat menjadi alat yang bermakna bagi proses belajarbaru.2)Memberi kesempatan path siswa untuk memahami topik secara keseluruhansebelum mempelajari hal-hal yang terkandung dalam topik secara detail.Pemahaman ini dikembangkan melalui penyiapan penata awal (advanceorganizer), yaitu suatu cakupan rumusan yang memungkinkan siswamengetahui informasi apa yang penting sebelum pembelajaran dimulai.3)Menumbuhkan hasrat ingin tahu siswa dan merangsang perhatian dan hasrat belajar siswa secara berkelanjutan.4)Menyadarkan siswa akan apa yang diharapkan guru dan siswa dalam atauselama pembahasan topik tersebut, di samping menyampaikan tujuan pembelajran.
B. Rancangan untuk kegiatan intipembelajaranBanyak ragam konsep dan pemikiran tentang bagaimana proses dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Ada yang melihat sebagai suatu “Siklus Pelajaran”yang mengorganisasikan kegiatan mengajar ke dalam aspek-aspek rangkaian arahkegiatan guru (Hunter, :1984). Ada yang merumuskan ke dalam langkah-langkahterstrktur misalnya Posenshine dan Stevens (1986). Ada pula yang menekankankepada model (Joyce dan Weil, 1986) yang tidak sependapat dengan adanyalangka.h-langkah sistematis dan standar di dalam poses pembelajaran.29
 
Ini berarti bahwa banyak ragam rancangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang beraneka ragam pula.Walaupun demikien kegiatan pembelajaran dikehendaki mampu menumbuhkandan niengembangkan hal-hal benikut mi.1)Mengantarkan siswa kepada informasi atau keterampilan baru.2)Mendorong siswa untuk mengkaji ulang atau menafsirkan ulang informasiatau keterampilan yang sudah dipelajari sebelumnya.3)Memungkinkan siswa mampu melihat kekurangan pada proses belajar sebelumnya dan mengisi kekurangan itu.4)Mendorong siswa untuk mengembangkan atau mmperkuat prosesprosesfisik, kognitif, sosial, maupun afektif.5)Mendorong siswa untuk menghasilkan, mengorganisasikan danmenyatakan informasi baru itu dalam cara-cara yang kreatif.6)Mendorong siswa untuk memperkii-akan dan memilcirkan gagasan yang belum dikembangkan serta masalah yang belum terpecahkan.Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan menjadi pandahuluan bagi Andadalam memikirkan keseluruhan proses pembelajaran, memutuskan basil yang paling penting yang harus dicapai, mengaitkan tujuan pembelajaran dengan tujuankürikulum. Kegiatan pembelajaran adalah tugas-tugas akademik yang mendorongsiswa berunjuk kerja ke ahali pencapaian tujuan pembelajaran yang dikehendaki.Kegiatan adalah apa yang dilakukan siswa, bukan apa yang dilakukan guru, sebab belajar bergantung kepada apa yang ada dalam pikiran siswa. Guru dapatmemberikan kuliah yang cemerlang, melaku.kan simulasi dan demonstrasi, tetapi jika kegiatan guru itu tidak di persepsi siswa sebagai sesuatu yang bermakna,maka sesunggubnya tidak terjadi proses belajar.Sebagai contoh, jika Anda akan mengajarkan suatu konsep ilmiah tentang“rotasi” kepada siswa Anda, Anda dapat merumuskan untuk menugaskan siswamencari sepuluh definisi dan penjelasan, membaca definisi rotasi, melakukangerakan fisik yang menunjukkan rotasi, rnengárnati sesuatu objek yangdirotasikan dan sebagaitya. Dalam semua kemungkinan tersebut kegiatan siswamenjadi hal yang utama,. walaupun Anda sebagai guru tetap memiliki tanggung30
 
 jawab untuk bicara, nielengkapi dan menyiapkan kegiatan, menata, danmerancang observasi. Memusatkan kegiatan kepada apa yang dilakulcan akanmembuat mereka lebih mudah dalam memahami apa yang Anda harapkan danmembuat Anda lebih mudah dalam memonitor respons siswa terhadap pembelajaran yang Anda lakukan.Cara monitoring yang paling banyakdigunakan ialah bertanya kepada siswatentang isi dan kegiatan. pembelajaran. Jika Anda menggunakan cara ajukan pertanyaan kepada kelas tetapitentukan siswa mana yang harus menjawab pertanyaan dan sebaiknva tidak menunggu siswa yang sukarela.Cara ini akan membantu Anda mengetahui siapa-siapa yang memerlukan pembelajaran lebih lanjut. Cara mi juga akan memungkinkan siswa lainmelakukan penilaian din terutama bagi siswa yang tidak yakin akan jawabannya.Strategi monitoring lain yang digunakan ialah mengajukan pertanyaan kepadakelas, dan seluruh siswa memberikan jawaban secara tertulis. Cara lain yang bisadigunakain ialah mengobservasi kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Cara ini biasanya menghendaki siswa untuk belajar sendiri atara bersama-sama.Cara observasi maupun bertanya memungkinkan guru memandu siswakembali mempelajari tugas sebelumnya jika dipandang perlu, menjawab pertanyaan pada saat mengelilingi kelas, mengidentifikasikan siswa yangmengalami hambatan, memberikan bantuan kepada siswa baik dengan cararnerujuknya kepada siswa lain maupun Anda lakukan sendiri.
C. Kegiatan penutupPada kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk merumuskan ikhtisar yang bertjuan untuk:1)mengkaji ulang butir-butir penting dan isi dan kegiatan pembelajaran;2)memungkinkan siswa merefleksikan pembelajaran dan menggambarkankumpulan dan pengalaman pembelajaran; serta3)memberikan gambaran tentang pembelajaran yang akan datang.

C.    Unsur-Unsur Rancangan  Kegiatan Pembelajaran
Secara umum rencana kegiatan menganndung unsur-unsur:
1.      Tahapan atau rencana kegiatan spesifik yang harus dilakukan.
2.      Adanya orang yang bertanggung jawab agar setiap tahap atau tindakan dapat diselesaikan dengan baik.
3.      Jadual untuk menjalankan setiap tahapan atau tindakan
4.      Sumber daya yang perlu dialokasikan agar tahapan atau tindakan tersebut dapat diselesaikan dengan baik
5.      Adanya mekanisme umpan balik untuk memantau setiap tahapan atau tindakan.
D.    Tujuan Rancangan  Kegiatan Pembelajaran

  • Mengidentifikasi apa yang harus dilakukan
  • Menguji dan membuktikan bahwa:
a.    Sasaran dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah dijadualkan
b.   Adanya kemampuan untuk mencapai sasaran
c.    Sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh
d.   Semua informasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran dapat diperoleh
e.    Adanya beberapa alternatif yang harus diperhatikan.
  • Berperan sebagai media komunikasi
a.       Hal ini menjadi lebih penting apabila berbagai unit dalam organisasi memiliki peran yang berbeda dalam pencapaian
b.      Dapat memotivasi pihak yang berkepentingan dalam pencapaian sasaran. 

E.     Langkah-Langkah Membuat Rencana Kegiatan Pembelajaran
Selanjutnya kita membahas bagaimana suatu rancangan pembelajaran kelas, yang mencakup rancangan jangka pendek yang disebut dengan satuan acara pelajaran dan rancangan jangka panjang yang disebut dengan rencana unit pengajaran dikembangkan. Kegiatan dalam menyusun rancangan-rancangan iniakan mencakup :
Ø  Analisis kurikulum
Secara fisik, kurikulum dituangkan dalam suatu dokumen yang padaintinya menggambarkan cakupan bahan yang harus diajarkan dalam tingkatan kelas dan kurun waktu tertentu. Kurikulum dalam bentuk dokumen semacam ini merupakan kurikulum ideal atau kurikulum yang diharapkan (ideal or expected curiculum). Di dalam praktek seorang guru dituntut untuk mengartikulasikan kurikulum ke dalam ragam dan rentang pengalaman belajar peserta didik. Artikulasi dan implementasi kurikulum yang ideal tadi akan sangat bersifat kontekstual dan bergantung kepada kondisi objektif guru maupun peserta didik.
Suatu kurikulum atau lingkup pelajaran dirancang dan disusun atas suatu asumsi tak tertulis tentang pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut pengetahuan siswa sebelumnya. Dalam konteks pembelajaran asumsi tak tertulis tadi perlu diklasifikasi dan dieksplisitkan sehingga menjadi titik tolak memulai pembelajaran. Benyamin Bloom (1976) mengembangkan suatu teori yang menjelaskan mengapa unjuk kerja siswa berbeda atas tugas-tugas pembelajaran (learning tasks)yang diperhadapkan kepadanya.
Ø  Penyiapan tujuan intruksional
Ø  Kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan
Ø  Perencanaan evaluasi

Adapun langkah-langkah lainnya meliputi:
  1. Menentukan rangkaian kegiatan yang paling sesuai untuk sasaran
  2. Menjabarkan rangkaian kegiatan untuk menjadi beberapa tahapan. Setiap  tahapan harus berfokus pada hasil spesifik yang lebih kecil dalam jangka waktu yang lebih pendek untuk unit-unit yang lebih kecil
  3. Untuk setiap tahapan tersebut harus ditentukan:
a.       Siapa yang harus bertanggung jawab dan memiliki akuntabilitas untuk mendapatkan hasil yang diharapkan?
b.      Kapan dimulai dan berakhirnya setiap tahapan kegiatan
c.       Bagaimana dan kapan organisasi dapat mengetahui bila terjadi penyimpangan pada rencana kegiatan.
  1. Bersama-sama dengan pihak yang berkepentingan menguji dan melakukan rencana kegiatan untuk mendapatkan kesepakatan dan dukungan.
F.     Beberapa Kriteria Rencana Kegiatan yang Baik
1.        Spesific (spesifik) :
Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan dengan keadaan-keadaan yang ingin dirubah. Rencana kegiatan anda perlu penjelasan secara pasti berapa kolega yang anda butuhkan,   siapa mereka,  dan bagaimana dan kapan anda mengkomunikasi-kannya.
2.        Measurable (terukur) :
Rencana anda harus dapat menunjukkan apa yang sesungguhnya telah anda capai.
3.        Attainable/achievable (dapat dicapai) :
Rencana kegiatan anda harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk akal. Ini berarti bahwa rencana tersebut harus sederhana tetapi efektif, tidak harus membutuhkan anggaran yang besar. Jika anda mendapat dana maka anda harus mendesain sebuah rencana kegiatan yang sesuai dengan  anggaran yang tersedia.
4.        Relevant :
Rencana kegiatan anda harus mengambil pelajaran  kursus singkat anda dan menerapkannya kembali di tempat kerja anda. Secara alamiah anda tidak akan bisa menerapkan semua yang telah anda pelajari di tempat kerja anda. Anda perlu menghabiskan waktu beberapa saat dalam berfikir tentang pelajaran yang paling diperlukan atau relevan dengan anda, organisasi anda dan pengawas atau pelanggan.
5.        Timely (sesuai waktu) :
Rencana kegiatan anda harus merupakan sesuatu yang dibutuhkan sekarang atau sesuatu yang segera anda butuhkan. Hindari memilih topik yang akan diperlukan dalam waktu dua (2) tahun mendatang.
Rencana yang Efektif Berisi :
1.      Tujuan yang  objektif.
2.      Langkah-langkah kegiatannya jelas dan lengkap.
3.      Kegiatan dirancang dengan tepat.
4.      Waktu memulai dan berakhir ditentukan untuk masing-masing kegiatan.
5.      Identifikasi siapa yang bertanggung jawab untuk masing-masing kegiatan.
6.      Identifikasi sumber-sumber kunci (orang lain) untuk mencapai masing-masing kegiatan.
7.      Tentukan tempat, bila perlu untuk masing-masing kegiatan sehingga tujuan tercapai.

BAB III
KESIMPULAN

Sebelum melakukan suatu kegiatan penting untuk menyusun perencanaan agar tujuan dari kegiatan yang dilakukan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dalam menyusun rencana kegiatan operasional harus diperhatikan hal-hal seperti, unsur-unsur yang terdapat di dalamnya dan langkah-langkah yang harus dilalui dalam penyusunan rencana kegiatan tersebut. Rencana kegiatan yang baik harus memenuhi  kriteria rencana kegiatan seperti; spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dengan masalah yang ingin diatasi dan mempunyai jangka waktu tertentu dalam pelaksanaannya. Dan agar rencana kegiatan operasional dapat efektif maka perlu diperhatikan beberapa hal penting seperti tujuan yang obyektif, langkah-langkah yang jelas, rancangan kegiatan yang tepat, waktu, penanggung jawab, sumber-sumber kunci dan lokasi.
Pemahaman Anda tentang isi pelajaran dan waktu yang tersedia, menjadilandasan bagi pengembangan dan perumusam tujuan pembelajaran. Ada dua tujuan pembelajaran. Pertama, tujuan keperilakuan, rumusan lujuan yang adadalam bentuk perilaku siswa yang dapat diobservasi, diukur, dan diuji bahwasiswa sudah menguasai dengan baik perilaku yang harus dicapai secara khusus. Kedua, tujuan pemecahan masalah, merumuskan pembelajaran siswa dalam proses untuk menggunakan pikiran melalui pengkajian isu yang tak memiliki pemecahan spesifik.

DAFTAR PUSTAKA

Engkoswara dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan. 2010. Bandung: CV. Alfabeta
Ivor K. Davies. Pengelolaan Belajar. 1991. Jakarta: CV. Rajawali Pers
Reostiyah. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. 1994. Jakarta: Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar